Pramuka Diajak Peduli Isu-isu Global
Jambore Pramuka Dunia di Swedia Dibuka
KRISTIANSTAD, KOMPAS.com - Pramuka tidak lagi terbatas pada kegiatan-kegiatan yang memberikan bekal kecakapan hidup bagi generasi muda.
Gerakan pramuka kini juga dipandang potensial, untuk mengajak semua anggota pramuka baik dari kalangan anak-anak muda maupun orang dewasa untuk peduli dan berkontribusi secara nyata dalam berbagai masalah yang dihadapi dunia saat ini dan pada masa mendatang.
Untuk itu, gerakan pramuka di dunia juga berkembang dalam kepedulian terhadap isu-isu global yang menjadi perhatian dunia.
Pramuka juga mesti mengikuti perkembangan dunia saat ini yang mempengaruhi kehidupan setiap orang. Langkah-langkah kecil yang dilakukan anggota Pramuka dan organisasi Pramuka untuk berkontribusi mengubah kehidupan di dunia lebih baik, sejalan dengan insipirasi Bapak Pendiri Pramuka Dunia Robert Baden Powel yang mengatakan "Try to leave this world a little better than you found it" atau cobalah untuk meninggalkan dunia ini sedikit lebih baik dari yang kita temukan.
Dalam pelaksanaan Jambore Pramuka Dunia Ke-22 di Bumi Perkemahan Rinkaby, Kristianstad, Swedia, peserta muda dan dewasa dari 150 negara mendapat sosialisasi mengenai beragam isu-isu global mulai dari perubahan iklim, perdamaian, cara-cara menjalankan hidup yang ramah lingkungan, kerja sama untuk mengatasi masalah kemiskinan, masalah pekerja anak, hingga perlindungan terhadap hak-hak anak. Sosialisasi berbagai isu global tersebut dikemas dalam acara seminar, diskusi, dan permainan.
Gerakan Pramuka juga terlibat intensif dalam isu perdamaian dunia. Selama pelaksanaan jambore beragam aktivitas dirancang supaya setiap orang mau menjalin persahabatan untuk membangun solidaritas bersama tanpa memandang perbedaan suku bangsa, negara, dan agama.
Gerakan Pramuka telah diakui pengaruhnya bagi perdamaian. Pada tahun 1981, UNESCO menganugerahkan penghargaan Perdamaian pada Gerakan pramuka Dunia. Sebab, Pramuka dipandang berkontribusi penting untuk mendidik anak-anak muda dalam semangat perdamaian, persahabatan, dan persaudaraan.
"Pramuka memberikan petualangan dalam hidup anak-anak muda. Membantu mereka melihat bagaimana seharusnya memandang dunia. Semangat kepramukaan membawa anak-anak muda dunia dapat membuat perubahan dengan mememgang pesan perdamaian. Sebab, Pramuka itu lintas dunia dan budaya, namun tetap memiliki rasa persaudaraan," kata Simon Rhee, Ketua Komite Pramuka Dunia.
Anggota Pramuka muda dan dewasa diajak untuk jadi penyampai pesan perdamaian. Dalam kegiatan Jambore, dukungan tiap anggota Pramuka sebagai duta perdamaian di negara masing-masing disampaikan secara tertulis di stand penyampai pesan perdamaian yang berisi komitmen untuk mulai melakukan langkah-langkah kecil menciptakan perdamaian usai kembali ke negaranya nanti. (Ester Lince Napitupulu, wartawati KOMPAS melaporkan dari Kristianstad, Swedia).*
Gerakan pramuka kini juga dipandang potensial, untuk mengajak semua anggota pramuka baik dari kalangan anak-anak muda maupun orang dewasa untuk peduli dan berkontribusi secara nyata dalam berbagai masalah yang dihadapi dunia saat ini dan pada masa mendatang.
Untuk itu, gerakan pramuka di dunia juga berkembang dalam kepedulian terhadap isu-isu global yang menjadi perhatian dunia.
Pramuka juga mesti mengikuti perkembangan dunia saat ini yang mempengaruhi kehidupan setiap orang. Langkah-langkah kecil yang dilakukan anggota Pramuka dan organisasi Pramuka untuk berkontribusi mengubah kehidupan di dunia lebih baik, sejalan dengan insipirasi Bapak Pendiri Pramuka Dunia Robert Baden Powel yang mengatakan "Try to leave this world a little better than you found it" atau cobalah untuk meninggalkan dunia ini sedikit lebih baik dari yang kita temukan.
Dalam pelaksanaan Jambore Pramuka Dunia Ke-22 di Bumi Perkemahan Rinkaby, Kristianstad, Swedia, peserta muda dan dewasa dari 150 negara mendapat sosialisasi mengenai beragam isu-isu global mulai dari perubahan iklim, perdamaian, cara-cara menjalankan hidup yang ramah lingkungan, kerja sama untuk mengatasi masalah kemiskinan, masalah pekerja anak, hingga perlindungan terhadap hak-hak anak. Sosialisasi berbagai isu global tersebut dikemas dalam acara seminar, diskusi, dan permainan.
Gerakan Pramuka juga terlibat intensif dalam isu perdamaian dunia. Selama pelaksanaan jambore beragam aktivitas dirancang supaya setiap orang mau menjalin persahabatan untuk membangun solidaritas bersama tanpa memandang perbedaan suku bangsa, negara, dan agama.
Gerakan Pramuka telah diakui pengaruhnya bagi perdamaian. Pada tahun 1981, UNESCO menganugerahkan penghargaan Perdamaian pada Gerakan pramuka Dunia. Sebab, Pramuka dipandang berkontribusi penting untuk mendidik anak-anak muda dalam semangat perdamaian, persahabatan, dan persaudaraan.
"Pramuka memberikan petualangan dalam hidup anak-anak muda. Membantu mereka melihat bagaimana seharusnya memandang dunia. Semangat kepramukaan membawa anak-anak muda dunia dapat membuat perubahan dengan mememgang pesan perdamaian. Sebab, Pramuka itu lintas dunia dan budaya, namun tetap memiliki rasa persaudaraan," kata Simon Rhee, Ketua Komite Pramuka Dunia.
Anggota Pramuka muda dan dewasa diajak untuk jadi penyampai pesan perdamaian. Dalam kegiatan Jambore, dukungan tiap anggota Pramuka sebagai duta perdamaian di negara masing-masing disampaikan secara tertulis di stand penyampai pesan perdamaian yang berisi komitmen untuk mulai melakukan langkah-langkah kecil menciptakan perdamaian usai kembali ke negaranya nanti. (Ester Lince Napitupulu, wartawati KOMPAS melaporkan dari Kristianstad, Swedia).*
Repro: http://edukasi.kompas.com/read/2011/08/05/23481746/Pramuka.Diajak.Peduli.Isu-isu.Global
0 Response to "Pramuka Diajak Peduli Isu-isu Global"
Posting Komentar