Dua Serikat Guru Mogok Tuntut Kenaikan Gaji
LONDON, (PRLM).- Anggota dua serikat guru
terbesar di Inggris akan menggelar aksi mogok menuntut kenaikan gaji,
pensiun dan beban kerja. Aksi mogok ini merupakan kampanye lanjutan dari
aksi serupa di sejumlah kawasan yang melibatkan serikat guru NUT dan
NASUWT.
Para guru ini marah atas perubahan pensiun mereka, peningkatan beban kerja dan terkait rencana pemerintah untuk membawa nilai penampilan dalam pembayaran gaji mulai musim gugur tahun ini.
Sekretaris jenderal NUT Christine Blower mengatakan: "Tidak ada guru yang dengan mudah memutuskan untuk menggelar aksi mogok, tapi kerasnya kebijakan departemen pendidikan telah membuat guru tanpa pilihan."
"Kami tidak bisa diam saja dan melihat profesi kami diserang secara sistematis dan dirusak. Ada kebutuhan untuk perubahan dalam sikap pemerintah atas guru dan pendidikan," ujarnya.
Susi Artis, seorang juru bicara NUT di Nottingham, mengatakan: "Saya menyadari bagi banyak orangtua, hal ini sangat tidak nyaman dan kami meminta maaf atas itu. Aksi mogok adalah upaya akhir."
Ian Lever, dari NUT di Leicester, mengatakan: "Guru sangat marah atas apa yang terjadi di sistem pendidikan negara ini dan bersiap untuk memprotesnya. Ini adalah serangan tanpa belas kasihan dari pemerintahan, bukan hanya pada gaji kami tetapi pada sistem pendidikan secara umum."
"Sebagai profesional, sebagai orang yang peduli dengan pendidikan, guru mengatakan 'cukup adalah cukup', kami harus melakukan sesuatu atas hal ini," tambahnya.
Aksi ini diperkirakan akan mempengaruhi banyak sekolah di 49 otoritas di kawasan timur Inggris, Midlands, Yorkshire dan Humber.
Seorang juru bicara Departemen Pendidikan mengatakan: "Mengecewakan bahwa NUT dan NASUWT memprotes kebijakan pemerintah yang membuat kepala sekolah membayar lebih besar bagi guru yang bagus."
"Aksi mogok akan mengganggu pendidikan murid, banyak orang tua yang merasa tidak nyaman dan merusak reputasi sekolah di mata publik, di waktu yang sama saat reformasi kami mendorong standarisasi di seluruh negeri."
Dia menambahkan: "Dalam survei terbaru, 61% responden mendukung kebijakan penggajian sesuai dengan penampilan guru dan 70% menolak atau meyakini bahwa guru tidak dibolehkan melakukan aksi mogok sama sekali."
Aksi mogok serentak direncanakan berlangsung di London dan kawasan Timur Laut, Tenggara dan Barat Daya Inggris pada 17 Oktober nanti.
Rencana satu hari mogok sebelum Natal juga diumumkan oleh dua serikat guru terbesar di Inggris ini.
Sebelumnya pada Juni silam, para guru di Inggris juga pernah melakukan Klik aksi mogok serupa dengan tuntutan yang sama.(bbc/A-147)***
Para guru ini marah atas perubahan pensiun mereka, peningkatan beban kerja dan terkait rencana pemerintah untuk membawa nilai penampilan dalam pembayaran gaji mulai musim gugur tahun ini.
Sekretaris jenderal NUT Christine Blower mengatakan: "Tidak ada guru yang dengan mudah memutuskan untuk menggelar aksi mogok, tapi kerasnya kebijakan departemen pendidikan telah membuat guru tanpa pilihan."
"Kami tidak bisa diam saja dan melihat profesi kami diserang secara sistematis dan dirusak. Ada kebutuhan untuk perubahan dalam sikap pemerintah atas guru dan pendidikan," ujarnya.
Susi Artis, seorang juru bicara NUT di Nottingham, mengatakan: "Saya menyadari bagi banyak orangtua, hal ini sangat tidak nyaman dan kami meminta maaf atas itu. Aksi mogok adalah upaya akhir."
Ian Lever, dari NUT di Leicester, mengatakan: "Guru sangat marah atas apa yang terjadi di sistem pendidikan negara ini dan bersiap untuk memprotesnya. Ini adalah serangan tanpa belas kasihan dari pemerintahan, bukan hanya pada gaji kami tetapi pada sistem pendidikan secara umum."
"Sebagai profesional, sebagai orang yang peduli dengan pendidikan, guru mengatakan 'cukup adalah cukup', kami harus melakukan sesuatu atas hal ini," tambahnya.
Aksi ini diperkirakan akan mempengaruhi banyak sekolah di 49 otoritas di kawasan timur Inggris, Midlands, Yorkshire dan Humber.
Seorang juru bicara Departemen Pendidikan mengatakan: "Mengecewakan bahwa NUT dan NASUWT memprotes kebijakan pemerintah yang membuat kepala sekolah membayar lebih besar bagi guru yang bagus."
"Aksi mogok akan mengganggu pendidikan murid, banyak orang tua yang merasa tidak nyaman dan merusak reputasi sekolah di mata publik, di waktu yang sama saat reformasi kami mendorong standarisasi di seluruh negeri."
Dia menambahkan: "Dalam survei terbaru, 61% responden mendukung kebijakan penggajian sesuai dengan penampilan guru dan 70% menolak atau meyakini bahwa guru tidak dibolehkan melakukan aksi mogok sama sekali."
Aksi mogok serentak direncanakan berlangsung di London dan kawasan Timur Laut, Tenggara dan Barat Daya Inggris pada 17 Oktober nanti.
Rencana satu hari mogok sebelum Natal juga diumumkan oleh dua serikat guru terbesar di Inggris ini.
Sebelumnya pada Juni silam, para guru di Inggris juga pernah melakukan Klik aksi mogok serupa dengan tuntutan yang sama.(bbc/A-147)***
0 Response to "Dua Serikat Guru Mogok Tuntuk Kenaikan Gaji"
Posting Komentar