Persiapan Matang, Optimis Raih Medali
Muhammad Muhajirin
Batam
(Dikdas): Sabtu, 18 Juni 2013, Muhammad Muhajirin meninggalkan ruang
ujian dengan wajah tertekuk. Pikirannya mumet. Lima soal esai matematika
penyebabnya. “Susah. Belum terlalu mengerti,” ujar siswa SMP Negeri 1 Polewali, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, ini ihwal soal ujian yang dihadapinya.
Maklum, persiapan Olimpiade Sains Nasional yang dijalaninya singkat: hanya satu minggu. Tak ada karantina.
“Belajar dengan pergi ke rumah guru pembina,” ungkapnya dengan nada lesu. Dengan situasi tersebut, Muhajirin pesimis mendapat medali.
Nasib berbeda dialami Gerry Widianto Muhammad Dunda. Siswa SMP Al Azhar Jakarta ini mengaku tak kesulitan menjawab soal.
“Tapi karena waktu kurang cukup, jadi kurang terisi,” katanya. Ia hanya punya waktu 120 menit untuk menyelesaikan sepuluh soal praktikum.
Gerry beruntung materi soal yang diujikan telah dipelajari di sekolah. Ia pun telah berpengalaman ikut OSN tahun lalu.
“Tahun lalu tidak dapat medali. Tahun ini target dapat medali emas,” ujarnya optimis.
Jika Muhajirin tak mengikuti masa karantina, sebaliknya Gerry mendapatkannya. Sepuluh hari ia menginap di hotel, dibimbing tiga dosen memperdalam materi fisika. Dengan persiapan itu, ia optimis dapat medali.
Beda Muhajirin beda Gerry. Akhirnya kembali kepada perhatian Pemerintah Daerah dan keuletan siswa dalam berusaha.* (Billy Antoro)
0 Response to "Persiapan Matang, Optimis Raih Medali"
Posting Komentar