Rehab Sekolah Rusak Belum Tuntas
JAKARTA, suaramerdeka.com - Rehab sekolah dan ruang kelas yang masuk dalam kategori rusak sedang dan berat masih menjadi program kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Pihaknya menargetkan, rehab ruang kelas untuk jenjang SD dan SMP yang rusak berat akan tuntas pada tahun 2014 ini.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohmmad Nuh mengatakan, program rehab yang telah dilaksanakan sejak tahun 2011 itu berhasil menurunkan jumlah sekolah dan kelas rusak, baik sedang maupun berat, khususnya di jenjang SD dan SMP. Seharusnya, di era otonomi, rehab merupakan tugas dan tanggungjawab pemerintah daerah, bukan tanggungjawab pemerintah pusat.
"Rehab ini pekerjaan besar. Seharusnya ini tanggungjawab daerah untuk membangun dan memperbaiki layanan pendidikan, tapi kita bantu dengan mengambil alih," ujar Nuh, Kamis (2/1).
Dari data yang dirilis kementerian, sebanyak 132.137 ruang kelas SD rusak berat pada 2011 telah direhab. Sehingga angka tersebut turun menjadi 5.325 ruang kelas pada tahun 2013. Sementara untuk SMP, dari 41.027 ruang rusak berat pada 2011, turun menjadi 2.711 ruang di 2013.
Untuk kategori rusak sedang, dari 160.780 ruang kelas jenjang SD pada 2011, setelah direhabilitasi menjadi 136.616 ruang kelas pada 2013. Targetnya, di 2014 mendatang ruang kelas rusak sedang tinggal 94,160 ruang.
"Untuk jenjang SMP, lanjutnya, dari 82.892 ruang kelas rusak sedang pada 2011, di 2013 turun menjadi 64.354 ruang. Targetnya, 2014 ruang kelas SMP yang rusak sedang tinggal 44.125 ruang," jelasnya.
Adapun jumlah sekolah yang telah direhabilitasi hingga tahun 2013 sebanyak 148.142 SD dan 36.564 SMP. Sedangkan ruang kelasnya berjumlah 1.021.883 ruang kelas SD, dan 325.534 ruang kelas SMP.
( Satrio Wicaksono / CN38 / SMNetwork )
0 Response to "Rehab Sekolah Rusak Belum Tuntas"
Posting Komentar