Kemdikbud Hapus Guru Inti dalam Implementasi Kurikulum 2013
Selasa, 14 Januari 2014 | 19:08 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh
TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menghapus peran guru inti dalam implementasi kurikulum 2013. Hal ini dilakukan agar implementasi kurikulum itu dapat lebih efektif dan efisien.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan, berdasarkan hasil evaluasi implementasi kurikulum 2013 yang dilakukan terbatas dan bertahap tahun lalu, diketahui ada banyak kekurangan. Setelah dirunut, kekurangan itu disebabkan banyaknya tahap yang harus dilalui sampai kurikulum tersebut benar-benar diterapkan pada peserta didik.
"Kemarin, dari narasumber pelatihannya ke instruktur nasional, ke guru inti, dan guru sasaran. Sekarang guru intinya kita buang karena semakin banyak tahapnya, semakin besar rembesannya," kata Nuh di kampus Universitas Terbuka, Tangerang Selatan, Selasa (14/1/2014).
Dengan dihapusnya peran guru inti dalam implementasi kurikulum 2013, Nuh berharap guru sasaran akan lebih paham konsep dan materi mengenai kurikulum tersebut. Pelatihan guru sasaran akan dilakukan langsung oleh instruktur nasional.
"Guru inti kita delete karena dari pengalaman kemarin ada gap. Kita hilangkan guru inti dan langsung masuk ke guru sasaran," ujar Nuh.
Nuh memastikan kurikulum 2013 akan terus berlaku di kabinet selanjutnya. Saat ini Kemdikbud tengah merumuskan anggaran dan aturan hukum agar pelaksanaan kurikulum tersebut agar sah secara konstitusi.
Kurikulum 2013 telah diimplementasikan secara terbatas dan bertahap pada tahun 2013. Implementasi ini dilakukan di ribuan sekolah di sejumlah daerah. Untuk 2014, implementasi kurikulum 2013 akan dilakukan bertahap mulai pekan kedua di bulan Juli. Capaiannya lebih luas dengan melibatkan 208.000 sekolah di semua jenjang dengan 31 juta siswa, dan 1,3 guru, kepala sekolah, serta pengawas.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan, berdasarkan hasil evaluasi implementasi kurikulum 2013 yang dilakukan terbatas dan bertahap tahun lalu, diketahui ada banyak kekurangan. Setelah dirunut, kekurangan itu disebabkan banyaknya tahap yang harus dilalui sampai kurikulum tersebut benar-benar diterapkan pada peserta didik.
"Kemarin, dari narasumber pelatihannya ke instruktur nasional, ke guru inti, dan guru sasaran. Sekarang guru intinya kita buang karena semakin banyak tahapnya, semakin besar rembesannya," kata Nuh di kampus Universitas Terbuka, Tangerang Selatan, Selasa (14/1/2014).
Dengan dihapusnya peran guru inti dalam implementasi kurikulum 2013, Nuh berharap guru sasaran akan lebih paham konsep dan materi mengenai kurikulum tersebut. Pelatihan guru sasaran akan dilakukan langsung oleh instruktur nasional.
"Guru inti kita delete karena dari pengalaman kemarin ada gap. Kita hilangkan guru inti dan langsung masuk ke guru sasaran," ujar Nuh.
Nuh memastikan kurikulum 2013 akan terus berlaku di kabinet selanjutnya. Saat ini Kemdikbud tengah merumuskan anggaran dan aturan hukum agar pelaksanaan kurikulum tersebut agar sah secara konstitusi.
Kurikulum 2013 telah diimplementasikan secara terbatas dan bertahap pada tahun 2013. Implementasi ini dilakukan di ribuan sekolah di sejumlah daerah. Untuk 2014, implementasi kurikulum 2013 akan dilakukan bertahap mulai pekan kedua di bulan Juli. Capaiannya lebih luas dengan melibatkan 208.000 sekolah di semua jenjang dengan 31 juta siswa, dan 1,3 guru, kepala sekolah, serta pengawas.
0 Response to "Kemdikbud Hapus Guru Inti dalam Implementasi Kurikulum 2013"
Posting Komentar